CiremaiNews.com, Kuningan - Sebuah keluarga di Desa Kertaungaran, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, bertahun - tahun hidup bersama jenis ular terbesar di dunia.
Kepala keluarga yang gemar memelihara ular piton ini bernama Miftah (24 tahun) nampak tak ada rasa takut saat memelihara hewan melata di dalam rumahnya.
Baca Juga: Tahun Terakhir Kepemimpinan Insan, BKPRMI Kuatkan Budaya Berorganisasi
Bahkan lima ekor ular sanca batik itu, sering dijadikan teman bermain bagi anaknya yang baru berumur tiga tahun dan seringkali tidur bersama.
"Untuk memelihara kebersihan, ular piton ini dimandikan. Karena kan suka bermain dengan kedua anak saya," ujar ayah dari dua anak ini.
Dikatakan Miftah, dari lima ekor ular yang telah dipelihara yang paling besar memiliki panjang 4 meter dan bobot sekitar 20 kilogram. Hingga kini total ada dua ekor sanca batik yang memiliki panjang hampir 4 meter.

Keberadaan hewan melata ini, rupanya tak menjadi ancaman baginya. Bahkan ular tersebut dibiarkan berkeliaran dan telah akrab dengan tetangga sekitar rumahnya.
"Kalau tetangga sih sudah pada tahu ya, tapi buat tamu atau orang yang baru datang ke sini, sering membuat kaget mereka," ujarnya.
Bagi Miftah, keberadaan ular piton itu sudah menjadi bagian dari hidupnya. Oleh karenanya, dia tidak merasa khawatir membiarkan ular piton yang telah empat tahun dipeliharanya itu berkeliaran di dalam rumah.
"Kalau anak-anak memang sudah akrab dengan ular ini. Karena saya memberi makannya pakai kepala ayam dan ayam tiren. Jadi si ular sudah tahu, dia kenal sama pemiliknya," tuturnya.
Hobi memelihara ular ternyata telah digeluti oleh Miftah sejak tahun 2016. "Saya dari tahun 2016. Alhamdulillah belum pernah digigit dengan yang besar, tapi kalau yang kecil - kecilnya sering, karena belum terlatih buat mengenal pemiliknya," sambungnya.***