Erupsi Gunung Marapi Terjadi Tiap Jam, Pendaki Dipaksa Turun

- Senin, 9 Januari 2023 | 03:34 WIB
Erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat.

CiremaiNews.com, Kuningan - Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Marapi, Sumatra Barat (Sumbar), sejak sabtu pagi kemarin hingga pukul 00.24 WIB, Minggu (8/1/2023), Gunung Marapi sudah mengalami erupsi sebanyak 15 kali.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purnomo mengatakan hingga saat ini erupsi masih terjadi. Namun pihaknya masih mengalami kendala saat mengamati ketinggian kolom abu.

Baca Juga: Prabowo Subianto : Gerindra Utamakan Kebaikan, Sesuai Leluhur Bangsa Indonesia

"Hingga kini erupsi masih terjadi. Hanya saja untuk ketinggian kolom abu tak bisa teramati dengan baik lantaran tertutup kabut," ujar Teguh.

Dikatakan Teguh, letusan atau erupsi Gunung Marapi ini terekam pada alat Seismograf dengan ketinggian kolom abu bervariasi. Berkisar antara 200 hingga 300 meter dari puncak.

"Untuk amplitudo tercatat 1-23.4 milimeter. Dengan durasi antara 45 hingga 109 detik," jelasnya.

Baca Juga: Pimpinan Komisi II DPR Nilai Pemilu Proporsional Tertutup Hidupkan Oligarki

Sementara itu, Bupati Tanah Datar, Eka Putra meminta agar masyarakat tetap waspada dan tetap mengadakan ronda malam. "Semoga erupsinya segera berhenti dan kepada warga kita mengimbau agar senantiasa waspada. Kalau diperlukan lakukan ronda malam.” ujar Eka dalam keterangan persnya.

Pihaknya meminta agar organisasi perangkat daerah (OPD) tetap memantau dan melakukan antisipasi terhadap aktivitas Gunung Marapi.

Di lain waktu, Kepala Balai KSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan Gunung Marapi berada pada status yang Level II atau Waspada. "Kami telah mengeluarkan surat rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan, tidak diperbolehkan mendaki dan mendekat pada radius tiga kilometer dari puncak," ujarnya.

Saat erupsi berlangsung, sambung Ardi, sekitar 40 pendaki sedang berkemah di Gunung Marapi, Sumatera Barat, ketika gunung erupsi pukul 06.11 WIB.

"Ada 40-an, 20 orang masuk di Kamis (5/1) dan 20 lainnya pada Jumat (6/1), letusan ini hanya di puncak, mereka sudah diimbau jangan ke kawah sejak pembukaan, pendaki rata-rata berkemah di tebing batu bawah," kata dia.

Namun melihat meningkatnya erupsi Gunung Marapi, pihaknya pun segera menyisir para pendaki agar segera turun. "Kami terpaksa meminta mereka turun, untuk menghindari munculnya dampak akibat erupsi," sambungnya.***

Editor: Andini Rahmawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X